Pembelajaran adalah
kegiatan formal yang dilakukan di sekolah, perguruan tinggi atau di lingkungan
lainnya. Pembelajaran akan berjalan lancar jika ada perencanaan dan kegiatan
antara pendidik dan peserta didik. Pembelajaran di sekolah dasar merupakan
pembelajaran formal antara peserta didik dan pendidik yang memberikan
pengetahuan untuk pemahaman dasar peserta didik dalam perkembangan motorik.
Dunia anak-anak adalah
dunia bermain. Menurut
Dra. Widia Pakerti, Ppd dkk hakikat seni adalah langsung dan tidak langsung.
Media langsung adalah media ekspresi, media komunikasi dan media bermain. Media
bermain pada masa kanak-kanak tampaknya merupakan masa bermain yang paling
menonjol, karena hampir setiap anak tidak pernah menghentikan kegiatan
tersebut. Oleh karena itu, kegiatan dan bentuk seni untuk anak lebih tepat
menggunakan pola atau bentuk seni yang bernuansa permainan.
Pembelajaran seni tari
merupakan sarana yang mengajak peserta didik untuk bermain dan belajar. Selain
membantu pembentukan keterampilan motorik pada anak di bawah usia 12 tahun,
pembelajaran menari juga bertujuan untuk menumbuhkan kepekaan estetis dan
artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada diri peserta didik. Selain itu pembelajaran tari juga mengandung
unsur pesan budaya, yakni agar generasi muda dapat mengenal, mengembangkan dan
melestarikan budaya tari di sekolah dasar dan lingkungan lainnya.
Diadakannya pelajaran tari di sekolah dasar
bertujuan untuk mengajarkan anak-anak untuk berani berekspresi tanpa malu. Melatih
anak dalam kegiatan menari membutuhkan kesabaran, karena banyak anak yang masih
malu-malu, tidak percaya diri dan masih sering bercanda, melihat keadaan saat
ini pelatih menggunakan teknik permainan, dalam berlatih tari tradisional
selain bermain di kelas siswa juga mendapatkan ilmu dan menjaga kesehatan
tubuh. Tetapi tidak hanya tari yang membantu anak mengembangkan keterampilan
motorik, ada juga seni lain yang mendukungnya.
Pada umumnya anak suka
bermain terutama dalam hal praktik, sehingga dalam proses belajar menari,
pelatih tidak memaksakan peserta didik belajar dengan serius, anak masih banyak
bercanda dan masih asyik bermain sendiri. Bukan perkara mudah ketika terlibat
langsung dalam memberikan pembelajaran di sekolah dasar yang berkaitan dengan
pelatihan tari, dibutuhkan kesabaran dan pemahaman yang kuat untuk
mengendalikan situasi. Selama proses pembelajaran pelatih menggunakan teknik
bermain, dengan tujuan agar peserta didik tidak bosan. Sudah bisa ditebak jika
anak mulai bosan dan rewel, maka kegiatan belajar tidak akan berjalan maksimal.
Ketika anak usia dini
melihat dan memperhatikan segala sesuatu yang mereka lihat, mereka dengan cepat
mengikuti apa yang dilihat jika itu menarik minat mereka. Sifat peniru yang
dilakukan peserta didik merupakan sifat yang menarik, selain melihat peserta
didik yang aktif, peserta didik juga
terlihat mencoba hal-hal baru. Sangat mudah mengarahkan peserta didik untuk
menghafal teknik dasar gerakan tari, gerakan yang dipilih bukanlah gerakan yang
sulit untuk dihafal, melainkan gerakan sederhana yang sesuai dengan usianya.
Pada usia yang relatif muda, peserta didik akan cepat mempelajari apa yang
telah dilihat dan dilakukan. Sehingga pada usia ini sangat baik untuk mengajak anak
mengenal tarian tradisional dengan harapan budaya Indonesia tetap
lestari.
——————————————————————————————————
Reporter : Salisa Mawaddah
Editor : Aan Fadia Annur, M.Pd.
Redaktur : Departemen Jaringan, Komunikasi dan Informasi
0 comments:
Posting Komentar