Himpunan Mahasiswa Program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Rabu, 07 Desember 2022

Tumbuhkan Jati Diri Mahasiswa dalam Organisasi Keagamaan untuk Generasi yang Akan Datang

 

Terkadang heran dengan orang zaman sekarang, seolah memiliki berbagai macam kepribadian. Tak jarang kita bertemu orang pendiam, namun mereka berisik dalam ketikan sosial media. Hal ini membuat kita bertanya-tanya hingga mencari berbagai kemungkinan dan jawaban. Mungkin mereka jenis manusia yang membutuhkan sosial media untuk mengungkapkan gejolak hati dalam dirinya. Mungkin juga mereka bukan tipe orang yang suka bercerita. kemungkinan-kemungkinan dan kemungkinan yang terjadi. Dari sini kita tahu, banyak orang punya pendapat tapi tidak semua orang bisa menyuarakan apalagi secara tepat. Perlu dorongan dan sedikit paksaan agar mereka tahu pentingnya berpendapat.

Untuk mendapatkan kata sepakat, mesti melalui berbagai macam kontra pendapat dan tidak bisa asal jeplak. Maka dari itu perlunya agama dalam bersosialisasi sebagai dasar untuk mendapatkan hasil yang akurat dan sesuai dengan aturan yang beradab, salah satunya adalah melalui wadah organisasi.

HMJ PGMI UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan adalah salah satu bentuk wadah untuk memupuk rasa percaya diri, dimana di dalamnya ada berbagai macam divisi departemen. Semuanya melatih rasa percaya diri. Disini kita menitikberatkan pada Departemen Agama dan Sosial. Belajar bersosialisasi secara global sekaligus agama dan tata krama. Mengolah emosi ilmu bahasa dalam bertutur kata.

Departemen agama dan sosial. Dengan cover sebagai salah satu departemen HMJ yang berlatarbelakang agama. Salah satu bentuk wadah untuk belajar dan sekaligus berdakwah dengan menjaga eksistensi kegiatan beragama itu sendiri agar tidak hilang. Seperti Isra mi'raj, Pesantren Ramadan, Ziarah dan kegiatan lainnya yang bersangkutan.

Setiap anak atau mahasiswa belajar di kampus untuk mendapat kan ilmu pendidikan yg diharapkan dapat menunjang masa depan diri mereka masing-masing. Namun pada dasarnya semua hal tersebut dapat diraih dengan ikhtiar dan tidak hanya belajar. Pengalaman dan berbagai macam bentuk kegiatan yang bisa kita lakukan itu juga sangat penting untuk menunjang perilaku maupun kepribadian kita dimasa yang akan datang. Belajar berorganisasi berpendapat secara tepat dan berfikir kritis.

Keyakinan pada nilai agama menjadi spirit organisasi untuk merancang dan merealisasikan tujuannya. Maka organisasi yang berbasis keagamaan memiliki sensitifitas dan orientasi untuk kesejahteraan yang lebih baik.

semakin menguatnya organisasi atau lembaga formal di masyarakat justru akan mempersempit ruang-ruang keagamaan, ternyata tidaklah demikian. Justru dengan hadirnya agama dalam organisasi, maka jangkauan organisasi semakin luas, memasuki sel-sel organisasi secara lebih dalam dan manusiawi.

Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap orang di media sosial memiliki berbagai macam kepribadian dan berpendapat mereka masing masing, untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya berpendapat tidak hanya melalui media sosial dapat dilatih melalui organisasi.

——————————————————————————————————

Reporter   : Delliza Firdaus

Editor       : Aan Fadia Annur, M.Pd.

Redaktur  : Departemen Jaringan, Komunikasi dan Informasi

Share:

Related Posts:

0 comments:

Posting Komentar

Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *